Bongsu mengakui aksi mahasiswanya mungkin sudah melukai perasaan masyarakat. Terlebih sempat terjadi saling serang antara masyarakat dengan para mahasiswa.
"Setelah bentrokan kemarin, tadi saya sudah panggil semua mahasiswa saya. Mereka semua sudah saya beri arahan. Saya memarahi mahasiswa yang terlibat aksi kemarin," kata Bongsu, Jumat (14/11) sore.
Demo menolak rencana kenaikan harga BBM ini berakhir bentrok, karena mahasiswa sempat memblokir Jl Dr Mansyur, menyandera truk tangki BBM. Warga yang kesal akhirnya menyerang mahasiswa. Akhirnya terjadi saling serang, hingga Pintu I USU tumbang. Sehari sebelumnya, Rabu (12/11) mahasiswa USU juga menggelar demo dan sempat memblokir jalan.
Bongsu menjelaskan semua mahasiswa dikumpulkan, meminta dirinya untuk menemui masyarakat di seputaran Jl Dr Mansyur dan Jl Djamin Ginting. Menurut Bongsu, langkah ini dilakukan agar warga mau memaafkan tindakan mahasiswanya.
"Saat pertemuan tadi, mahasiswa saya meminta saya untuk menemui warga dan masyarakat. Kami mohon maaf kepada masyarakat yang sempat merasa terganggu dengan aksi kemarin."
Bongsu menjamin mahasiswanya tidak akan lagi menggelar demo anarkis dan menyerang masyarakat. Bahkan sebelum demo anarkis Kamis, Bongsu sebenarnya sudah mengingatkan mahasiswanya agar tidak menggelar demo, mengingat dirinya banyak menerima telpon dari masyarakat akibat demo Rabu.
Namun mahasiswanya membandel meski sudah diberi peringatan keras. "Saya katakan pada mahasiswa, boleh saja menyampaikan aspirasi, namun jangan menyusahkan orang lain. Meski begitu, saya jamin tidak akan ada lagi aksi susulan."
Ia mengaku sedih setelah sempat membaca koran yang memuat demo anarkis mahasiswanya. Apalagi saat kejadian, Bongsu malah dimaki-maki oleh mahasiswanya.
"Walapun saya dimaki-maki, tapi mereka tetap mahasiswa saya. Mereka anak-anak saya. Untuk itu, sekali lagi, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada warga dan masyarakat."
"Untuk korban luka (mahasiswa), saya kurang tahu. Namun, sudah saya katakan kepada mereka, ''Apapun yang mereka buat, itu tanggungjawab saya.' Makanya sekali lagi saya sampaikan pada mereka, bila melakukan aksi susulan, maka saya tidak akan bertanggung jawab."
Jika pihak Rektorat USU sudah meminta maaf atas aksi anarkis mahasiswanya, kemarin, puluhan mahasiswa dari Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) Komisariat UMSU menggelar aksi penolakan kenaikan BBM. Awalnya, massa melakukan bakar ban di depan kampus UMSU Jl Muchtar Basri, Medan Timur. Setelah hampir satu jam berorasi, massa kemudian bergerak ke Jl Glugur, Medan Barat, persisnya di persimpangan lampu merah. Dengan membawa spanduk, massa kemudian memblokir jalan persimpangan Glugur.
Akibat aksi kali ini, suasana di seputaran lokasi aksi macet total. "Kami meminta kepada pemerintah, khususnya Jokowi dan JK untuk mencabut rencana kenaikan BBM. Apapun ceritanya, kenaikan BBM jelas sangat-sangat menyengsarakan rakyat," teriak koordinator aksi, Iksan (23) mahasiswa Semester V Fakultas Hukum UMSU.
sumber berita : http://www.tribunnews.com/regional/2014/11/15/usu-minta-maaf-soal-demo-anarkis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar