![]() |
Ilustrasi/dok |
Ketika di temui oleh wartawan Harian Sumut, Jeremia Sembiring memberikan Kronologis awal permasalahan terjadi, pada saat itu Jeremia Sembiring menyinggahi tempat Bengkel Las Pak Masmur Barus untuk menemui anaknya, dikarenakan dulu pada waktu itu satu sekolah SD di Kabanjahe, mereka akrab sebagai teman.
Jeremia Sembing Depari bermaksud meminjam sepeda anaknya Pak Masmur Barus yang bernama Yeheskiel Barus, tetapi temannya yang mau ditemui itu tidak berada di tempat, kemudian Jeremia Barus bertemu dengan anak dari Bambang yang masih sekolah SD, lalu jeremia menanyakan pada anak Bambang "dimana Yeheskiel yang punya sepeda ini ? tolong bilangkan sama Yeheskiel sepedanya kupinjam ya? Bilang namaku Jeremia anak Tukang Mas Targian bere-berena, terus kenalnya aku nanti" ucapkan jeremia
Kemudian tidak merasa senang dengan tingkah yang dilakukan korban Jeremia Barus, Pak Masmur Barus menyuruh mencari sepeda yang dibawa oleh Jeremia.
Singkat cerita bertemu dengan korban di tengah jalan, mereka menyita sepeda dan memarahi korban Jeremia sambil menyuruh beranjak dari tempat mereka bertemu.
Kemudian tanggal 16 Februari rombongan Yeheskiel menjemput kembali Jeremia dari rumahnya Jl. Katepul Kabanjahe dan pura-pura mempermisikan dari nenek Jeremia, lalu nenek korban bertanya mau kemana kalian bawa dia, ucapnya dan Yeheskiel menjawab "sebentar saja nek ya ada masalah teman kami nek" Ucap Yeheskiel dengan nada perlahan seakan-akan mengkelabuhi si nenek.
Rombongan Yeheskiel berhasil membawa korban ke tempat tujuan jalan Kota Cane Simpang Empat kabanjahe. Dilokasi Bengkel Las Pak Masmur Barus lalu menganiaya secara bersama-sama terhadap korban Jeremia Sembiring Depari.
Penganiayaan yang dilakukan pelaku dan teman-temannya mengakibatkan korban Jeremia lembam-lembam, pelaku merasa ketakutan sehingga mereka mengambil minyak urut dan mengolesi ke tubuh jeremia supaya bisa korban bergerak pulang kerumahnya.
Menurut komentar Pak Masmur Barus Pada wartawan Harian Sumut, setelah korban diantar pulang, Jeremia ketemu dengan kakaknya Brian di jalan, melihat wajah adiknya telah lembam-lembam, akhirnya kakak korban melaporkan keorang tuanya, kemudian melihat situasi korban, orang tua merasa terkejut lalu berang dan marah kenapa anaknya di aniaya, "saya tidak terima, siapa yang melakukannya ? , ayo kita tanya", lalu keluar berangkat menyelusuri kronologis masalah.
Singkat cerita, orang tua korban membuat laporan pengaduan ke Polres Tanah Karo. Polres Tanah Karo menerima pengaduan dan meminta keterangan dari saksi-saksi orang tua korban selaku pelapor ujarnya. (Rusmadi Lubis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar