![]() |
Ilustrasi/dok |
"Belum ada perintah naik, kalau naik tarif sepihak takut kena tegur Organda, penumpang juga sudah berani protes," kata Lambok Nainggolan sebagaimana dilansir oleh wartawan antaranews.com di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu pagi.
Mulyono, supir angkot 05 trayek tanjung priok - cilincing, juga belum berani melakukan penaikan tarif ongkos secara sepihak.
"Belum ada arahan, kalau ramai-ramai naikkan harga, saya berani," kata Mulyono ketika sedang menunggu penumpang di Stasiun Tanjung Priok.
Biarpun mereka enggan untuk menaikkan tarif ongkos, namun para supir tetap kecewa atas naiknya harga BBM sebesar Rp.200-, menjadi Rp.9.600/liter.
"Ya naiknya memang cuma sedikit, tapi kalo sehari isi 20-30 liter akan terasa selisih harganya, apalagi harga beras mahal," kata Lambok.
[BACA JUGA : Selain Mahal, Beras Juga Sudah Langka di Pasaran ]
"Kami ini orang kecil yang bergantung sama kebijakan pemerintah. Kalau bisa semua angkot kasih keringanan harga bensin atau kasih bantuan konversi kendaraan ke gas, biar irit," kata Lambok. (rs/net)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar