![]() |
(Foto Pengeledahan yang dilakukan polres binjai terhadapt rumah anggota DPRD Binjai/dok) |
MEDAN | HARIAN SUMUT - Anggota DPRD Binjai dari Fraksi Nasdem Deni Surianto Sembiring, sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan Polres Binjai yang tidak santun dalam melakukan pengeledahan di rumah orangtua kandungnya di Jalan Samanhudi, Lingkungan I, Kelurahan Bakti Karya, Kecamatan Binjai Selatan.
Saat ditemui di ruang Komisi A DPRD Binjai, Jumat (6/2) siang, Deni mengaku kejadian itu menyebabkan orangtuanya, Legiman Sembiring mengalami trauma berat.
Dijelaskan Wakil Seketaris Komisi A itu, pada Kamis (5/2) sekira pukul 21.00 WIB, puluhan personel Polres Binjai bersenjata lengkap menggeledah rumah orangtuanya dengan alasan mencari Iskandar yang merupakan abang kandungnya. Namun hal itu dinilai berlebihan, karena sejak berumah tangga, Iskandar tidak lagi tinggal di rumah orangtuanya.
“Dasar apa pihak kepolisian mengeledah rumah orangtua saya dan meletuskan senjata lima kali. Orangtua saya juga didorong dorong. Padahal dalam hal ini pihak keluarga tidak tahu menauh sedikit pun perihal yang dimaksud oleh polisi. Kenapa mesti orangtua saya jadi terlibat dan digeledah rumahnya, mencari siapa rupanya? Harusnya rumah yang dicarilah yang digeledah, kenapa rumah orangtua saya?”protes Deni sebagaimana di lansir posmetro medan saat ditemui di ruang Komisi A DPRD Binjai.
Deni khawatir tindakan yang dilakukan oleh kepolisian akan berakibat trauma berat pada orang tuanya “Seperti mau mengerebek teroris dan penjahat besar saja saya lihat polisi itu." Sampai jam 1 pagi, itu kan sudah semena mena. Masalah inikan mengandung unsur politik, polisi harus sadar bahwa di atas jam sepuluh itu sudah waktunya istirahat warga, ini sampai jam satu pagi ratusan polisi berada di lingkungan tersebut,” ungkap Deni.
Selanjutnya, Deni didampingi Ketua Komisi A Hj Juliati SE, M Syarif mengaku kecewa dengan Polres Binjai, dimana tindakan mereka juga telah meresahkan dan membuat takut warga pada saat itu. “Pada dasarnya polisi hanya ingin menangkap satu orang, namun kenapa yang turun ke lokasi berjumlah ratusan?"
Eti menjelaskan tindak pihak kepolisian seperti membuat kejutan. Karena dirinya sendiri tidak diberitahu soal pengeledahan itu. “Ia, yang saya tau kalau mau menggeledah rumah orang dan ada warga saya yang terlibat masalah hukum, saya dikabari dan diikut sertakan. Kalau yang ini saya sama sekali tidak dilibatkan.
Polisi datang dan minta dilerai setelah ribut dengan warga. Saya juga dikabari setelah terkejut dengar suara tembakan sampai lima kali,” tandasnya Eti. Untuk itu, mewakili warganya, Eti memohon Polres Binjai untuk tidak lagi melakukan hal serupa. Sebab dalam peristiwa itu warga sekitar yang dirugikan, karena tak tidur hingga jam 1 pagi. “Resahlah kami tadi malam, campur baurlah, takut pun ada. Apalagi yang seperti ini baru kali ini terjadi di lingkungan kami. Saya mohonlah maunya jangan begini lagi,” pinta Eti. (rs/net)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar