![]() |
(Harga Menurun, Petani Tomat di Panyabungan Mengeluh/medanbisnisdaily.com) |
"Sudah menjadi kebiasaannya, ketika terjadi panen besar harga penjualan kita akan turun dari sebelumnya. Seperti yang saya rasakan sebelumnya harga mencapai Rp 5.000/kg, tiba - tiba turun menjadi Rp 3.000/kg, tentunya apa yang telah kita perkirakan tidak sesuai lagi," ujarnya.
Padahal katanya, biaya untuk pembelian bibit, pupuk hingga perawatan masih tetap mahal tidak terjadi penurunan. Dengan begitu biaya yang dikeluarkan petani sejak musim tanam hingga panen tidak lagi sebanding dengan harga jual.
Hal senada juga dikeluhkan Paruddin (50) petani tomat lainnya. disebutkan, selain harga penjualan mereka turun, juga diperparah lagi kondisi tanaman kurang bagus akibat diserang hama dan kemarau.
"Akibat serangan hama dan cuaca kadang hujan kadang panas berpengaruh terhadap hasil panen juga berkurang. Memang ketika terjadi panen serentak harga akan turun, namun kali ini ditambah lagi dari hasil panen juga berkurang," ujar Paruddin seperti dilansir oleh medanbisnisdaily.com.
Para petani tomat ini berharap ke depannya ada kontrol dari pemerintah tentang harga jual petani ketika musim panen sehingga tidak terlalu jauh turunnya. "Kami yakin jika ada penampung atau keterlibatan pemerintah atau dinas terkait mengontrol harga tentu perbedaan harga itu tidak terlalu jauh dari sebelumnya," harapnya.(rs/net)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar