![]() |
[Jemaat tampak memenuhi ruangan gereja GBKP Runggun Simpang Enam Kabanjahe mengikuti kebaktian ibadah minggu sekaligus pemberkatan gereja setelah siap direnovasi./Foto: Jayahanda S] |
“Natal bukan sekedar perayaan, tetapi harus mampu saling berbagi dan peduli terhadap sesama,” ujar Robert Tarigan, SH
Hariansumut.com- Panitia Natal Mamre Majelis/Runggun Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Simpang VI Kabanjahe telah dibentuk sesuai SK Nomor 34/IV/Mamre-Rg/2014. Sebagai pelaksana kegiatan perayaan natal, suatu peristiwa yang mulia, yaitu kelahiran Yesus.
“Dihimbau dan diharapkan, supaya semua panitia yang telah ditetapkan dapat bekerja dan melayani dengan baik serta hadir dalam rapat-rapat Panitia, demi suksesnya Perayaan Natal Mamre Runggun,” ujar Ketua BP Mamre Runggun GBKP Simpang Enam, Alpian Sinulingga didampingi Sekretaris, Hendri Singarimbun, kepada wartawan, Minggu (22/11) di sela-sela acara pemberkatan Gereja GBKP Simpang Enam usai direnovasi total.
Adapun susunan panitia Natal tersebut, penasehat BP Runggun GBKP Simpang VI Kabanjahe, BP Mamre Runggun GBKP Simpang VI Kabanjahe. Ketua Robert Tarigan, SH, Sekretaris, Parluhutan Nadeak, Bendahara Nikon Gurusinga, SPd.
Seksi Liturgi/ibadah, Pdt Yunus Bangun, MTh yang juga Ketua BP Majelis/Runggun GBKP Simpang VI Kabanjahe, seksi acara Asli Karo-Karo, seksi dana, Natanael Ginting, seksi diakonia, Levin Karo Sekali.
Selanjutnya, seksi konsumsi Charles Ginting, seksi tempat/dekorasi, sound system, Rakutta Tarigan. Seksi tamu, Rapika Tarigan, seksi keamanan Takari Sembiring dan seksi sayembara Pt Bp Grace Purba.
Ketua Panitia, Robert Tarigan, SH mengatakan, sebagai program kerja Panitia Natal Mamre Majelis/Runggun Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Simpang VI Kabanjahe tahun 2014, selain menyelenggarakan perayaan Natal di GBKP Simpang Enam, juga akan dilaksanakan aksi sosial.
Natal bukan sekedar perayaan, tapi natal soal action sebagai orang yang diselamatkan. Perayaan natal merupakan sebuah moment refleksi diri dan untuk menyatakan action kita, saling berbagi dan peduli terhadap sesama yang membutuhkan. Untuk merampungkan seluruh kegiatan dan aksi sosial yang telah direncanakan, panitia dan seluruh seksi akan kembali mengadakan rapat, hari ini, Senin petang (23/11).
“Perayaan Natal dikemas sesederhana mungkin, karena Yesus juga lahir dalam kesederhanaan, apalagi daerah kita sedang ditimpa bencana erupsi Sinabung yang berkepanjangan. Namun demikian kita kemas acara seapik mungkin dengan menampilkan sayembara koor, diselingi dengan vokal group maupun hiburan lainnya bernafaskan kidung pujian,” ujar Robert Tarigan.
Alangkah indahnya jika kita bisa kembali merasakan makna natal sesungguhnya. Merasakan Kristus dalam kesunyian, membuat jiwa kita lebih peka terhadap suara-Nya. Merasakan Kristus dalam kesederhanaan, menggugah empati kita terhadap sesama yang hidup dalam kekurangan, yang dilanda bencana atau yang sedang dirundung kesedihan. Merasakan Kristus dalam embusan damai, mengusir jiwa yang gelisah dan resah, terangnya. . (js)
Adapun susunan panitia Natal tersebut, penasehat BP Runggun GBKP Simpang VI Kabanjahe, BP Mamre Runggun GBKP Simpang VI Kabanjahe. Ketua Robert Tarigan, SH, Sekretaris, Parluhutan Nadeak, Bendahara Nikon Gurusinga, SPd.
Seksi Liturgi/ibadah, Pdt Yunus Bangun, MTh yang juga Ketua BP Majelis/Runggun GBKP Simpang VI Kabanjahe, seksi acara Asli Karo-Karo, seksi dana, Natanael Ginting, seksi diakonia, Levin Karo Sekali.
Selanjutnya, seksi konsumsi Charles Ginting, seksi tempat/dekorasi, sound system, Rakutta Tarigan. Seksi tamu, Rapika Tarigan, seksi keamanan Takari Sembiring dan seksi sayembara Pt Bp Grace Purba.
Ketua Panitia, Robert Tarigan, SH mengatakan, sebagai program kerja Panitia Natal Mamre Majelis/Runggun Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Simpang VI Kabanjahe tahun 2014, selain menyelenggarakan perayaan Natal di GBKP Simpang Enam, juga akan dilaksanakan aksi sosial.
Natal bukan sekedar perayaan, tapi natal soal action sebagai orang yang diselamatkan. Perayaan natal merupakan sebuah moment refleksi diri dan untuk menyatakan action kita, saling berbagi dan peduli terhadap sesama yang membutuhkan. Untuk merampungkan seluruh kegiatan dan aksi sosial yang telah direncanakan, panitia dan seluruh seksi akan kembali mengadakan rapat, hari ini, Senin petang (23/11).
“Perayaan Natal dikemas sesederhana mungkin, karena Yesus juga lahir dalam kesederhanaan, apalagi daerah kita sedang ditimpa bencana erupsi Sinabung yang berkepanjangan. Namun demikian kita kemas acara seapik mungkin dengan menampilkan sayembara koor, diselingi dengan vokal group maupun hiburan lainnya bernafaskan kidung pujian,” ujar Robert Tarigan.
Alangkah indahnya jika kita bisa kembali merasakan makna natal sesungguhnya. Merasakan Kristus dalam kesunyian, membuat jiwa kita lebih peka terhadap suara-Nya. Merasakan Kristus dalam kesederhanaan, menggugah empati kita terhadap sesama yang hidup dalam kekurangan, yang dilanda bencana atau yang sedang dirundung kesedihan. Merasakan Kristus dalam embusan damai, mengusir jiwa yang gelisah dan resah, terangnya. . (js)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar